Selama bertahun-tahun Polandia dikabarkan menerima Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA), mengoperasikan penjara rahasia di sebuah danau terpencil di negara tersebut. Kini kebenaran mengenai hal tersebut terungkap.
Lewat debat politik yang berlangsung pekan ini, terungkap bagaimana dramatisnya mengenai dugaan tersebut telah berubah. Sebelumnya, tuduhan penjara rahasia tersebut dianggap terlalu mengada-ada.
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk bahkan hampir dekat mengakui bahwa AS memang membangun fasilitas interogasi rahasia bagi tersangka teroris pada 2002 dan 2003 lalu. Beberapa politisi menyebut pembangunan fasilitas itu dilakukan karena tidak ingin melawan sikap keras dari mantan Presiden AS George W Bush terhadap terorisme.
Namun politisi setempat sering diwarnai dengan kekecewaan terhadap Washington. Mereka menilai Negara Adidaya tersebut yang meninggalkan Polandia dalam posisi sulit tentang isu ini.
PM Tusk mengatakan, penyelidikan tengah dilakukan mengenai kasus ini. "Polandia tidak akan menjadi negara, dimana politisi melakukan kesepakatan tersembunyi dan menganggap hal itu tidak pernah terjadi," ujar PM Tusk seperti dikutip Associated Press, Sabtu (31/3/2012).
"Polandia adalah negara demokrasi dimana kedaulatan nasional dan internasionalnya harus diperhatikan. Ini (penjara CIA) adalah sebuah isu yang harus dijelaskan. Tidak boleh ada keraguan di Polandia ataupun di seberang lautan (AS)," jelasnya.
Bagi sebagian pihak, ucapan PM Tusk menunjukkan kebenaran bahwa Polandia memang mengizinkan AS untuk menjalankan penjara rahasia itu. Di dalam penjara tersebut, tersangka teroris menjalani proses interogasi yang kejam dan dianggap oleh kelompok pemerhati HAM sebagai tindakan penyiksaan.
Sebelum pejabat Polandia dan rakyatnya sendiri menentang adanya penjara CIA tersebut dan masalah ini dianggap absurd, bahkan setelah PBB dan Dewan Keamanan Eropa mengatakan, mereka memiliki bukti mengenai keberadaan penjara itu.
Para pejabat Polandia bahkan menolak imbauan desakan dunia internasinal untuk melakukan penyelidikan. Namun, penyelidikan ini baru mendapatkan perhatian serius saat Kejaksaan Polandia membuka kasus tersebut pada 2008 lalu.
Terobosan pun terungkap pada Selasa 27 Maret lalu, saat suratkabar Gazeta Wyborcza melaporkan bahwa kejaksaan telah mendakwa mantan Kepala Intelijen Zbigniew Siemiatkowski, yang mengizinkan pembangunan penjara tersebut. Siemiatkowski didakwa telah merampas kemerdekaan dari tahanan perang dengan mengizinkan hukuman penyiksaan.
Siemiatkowski sendiri menolak berkomentar mengenai masalah ini. Dirinya mengaku telah mengambil surah rahasia menyangkut isu penting tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar